Logo UPMI

Universitas

Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan

Terakreditasi BAN PT Baik Sekali

Mahasiswa

UPMI Medan Gelar Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila

Seminar inspiratif dengan narasumber dari BPIP dan DPR RI untuk memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat

Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia (UPMI) Medan menyelenggarakan acara "Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila kepada Masyarakat" pada Senin, 16 Juni 2025. Acara yang berlangsung dengan semangat tinggi ini merupakan bagian dari komitmen UPMI Medan dalam memperkuat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila di kalangan civitas akademika dan masyarakat luas.

Acara dibuka dengan sambutan yang penuh semangat dari dua tokoh penting. H. Sugiat Santoso, S.E., M.S.P., yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, memberikan sambutan pembuka yang menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dalam sambutannya, beliau menyoroti bagaimana Pancasila harus menjadi pedoman hidup sehari-hari, bukan hanya sebagai ideologi negara yang bersifat formal.

Sambutan kedua disampaikan oleh Dr. Budi Alamsyah Siregar, S.E., M.M., selaku Wakil Rektor 1 UPMI Medan. Beliau menegaskan komitmen UPMI Medan dalam mendidik mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai Pancasila. "Kami berharap melalui acara ini, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang membawa kebajikan dalam kehidupan bermasyarakat," ujar Dr. Budi.

Narasumber Kompeten dan Inspiratif

Sesi seminar menghadirkan tiga narasumber yang sangat kompeten dan berpengalaman dalam bidang ideologi Pancasila dan hukum. Kehadiran mereka memberikan wawasan mendalam tentang implementasi praktis nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.Ag.

Direktur Pengkajian Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila – BPIP

Sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Muhammad Sabri menyampaikan materi tentang "Strategi Pembinaan Ideologi Pancasila di Era Modern". Beliau menjelaskan bagaimana BPIP berperan dalam menyebarluaskan pemahaman Pancasila yang kontekstual dengan perkembangan zaman, sambil tetap mempertahankan esensi nilai-nilai dasarnya. Prof. Sabri juga menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dalam pembinaan ideologi.

Dr. Yusuf Hanafi Pasaribu, S.H., M.H.

Ketua Program Studi Ilmu Hukum UPMI

Dr. Yusuf memberikan perspektif hukum tentang implementasi Pancasila dalam sistem hukum Indonesia. Beliau menjelaskan bagaimana setiap sila Pancasila memiliki implikasi hukum yang konkret dan menjadi dasar bagi pembentukan peraturan perundang-undangan. Materi yang disampaikan sangat relevan bagi para peserta yang ingin memahami hubungan antara ideologi dan praktik hukum.

Dr. Ismayani, S.H., M.Pd., M.H., C.NSP., C.HTC., CTI., CPM

Direktur Biro Bantuan Hukum

Dr. Ismayani membagikan pengalaman praktis dalam memberikan bantuan hukum dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan sesuai dengan Pancasila. Beliau menekankan bagaimana profesi hukum dapat menjadi instrumen untuk mewujudkan kebajikan sosial dan melindungi hak-hak masyarakat, terutama kelompok marginal.

Ketiga narasumber tersebut tidak hanya menyampaikan materi secara teoritis, tetapi juga menggugah peserta untuk menjadi relawan yang tidak sekadar memahami nilai Pancasila, melainkan juga menghidupkannya dalam tindakan nyata. Mereka menekankan bahwa Pancasila bukanlah konsep yang statis, melainkan nilai-nilai hidup yang harus terus diaktualisasikan dalam konteks zaman.

Antusiasme Peserta dan Diskusi Interaktif

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa berbagai fakultas di UPMI Medan, dosen, serta perwakilan masyarakat umum. Antusiasme peserta terlihat jelas dari partisipasi aktif mereka dalam sesi tanya jawab dan diskusi. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan kritis tentang implementasi Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, hukum, hingga kehidupan sosial-politik.

Salah satu peserta, Rina Sari, mahasiswa Fakultas Hukum UPMI, menyampaikan apresiasinya: "Acara ini memberikan pemahaman baru bahwa Pancasila itu hidup dan relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Saya jadi lebih termotivasi untuk berperan aktif dalam menyebarkan nilai-nilai kebajikan di lingkungan saya."

Diskusi yang berlangsung sangat dinamis, dengan para narasumber memberikan respons yang mendalam terhadap setiap pertanyaan. Mereka tidak hanya memberikan jawaban teoritis, tetapi juga contoh-contoh konkret bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diimplementasikan dalam berbagai profesi dan peran sosial.

Komitmen Berkelanjutan UPMI Medan

Dr. Budi Alamsyah Siregar menegaskan bahwa acara ini merupakan bagian dari program berkelanjutan UPMI Medan dalam pendidikan karakter. "Kami tidak hanya focus pada pengembangan kompetensi akademis mahasiswa, tetapi juga pembentukan karakter yang berintegritas dan berideologi Pancasila," jelasnya.

UPMI Medan berencana untuk mengembangkan program-program serupa dengan melibatkan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan institusi pendidikan lainnya. Tujuannya adalah menciptakan jejaring relawan Pancasila yang kuat dan berkelanjutan.

Acara ditutup dengan komitmen bersama para peserta untuk menjadi agen perubahan dalam menyebarkan nilai-nilai kebajikan Pancasila. Mereka berjanji untuk tidak hanya menjadi pemahami Pancasila, tetapi juga pengamal sejati yang dapat memberikan contoh bagi masyarakat luas.

Keberhasilan acara "Penguatan Relawan Gerakan Kebajikan Pancasila" ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi gerakan yang lebih luas dalam memperkuat implementasi Pancasila di Sumatera Utara. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan antusiasme peserta yang tinggi, gerakan kebajikan ini diharapkan dapat terus tumbuh dan memberikan cahaya bagi Indonesia yang berkeadilan dan berkeadaban.

Sebagai penutup, para narasumber menyampaikan harapan agar setiap peserta dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan masing-masing. "Pancasila adalah milik kita bersama, dan setiap individu memiliki tanggung jawab untuk menjaganya," tutup Prof. Dr. Muhammad Sabri.